PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari- hari, sangat banyak kegunaan dari unsur- unsur maupun senyawa- senyawa dalam ilmu kimia. Kegunaannya itu bisa terdapat dalam ilmu kedokteran, industri, kosmetik, bahkan dalam makanan. Setiap unsur dan senyawa dalam kimia, memiliki kegunaan tersendiri, seperti kegunaan dalam senyawa aldehida.
Aldehida merupakan turunan alkana sehingga disebut juga alkanal. Aldehida memiliki rumus molekul yang sama dengan keton, yaitu CnH2nO, tetapi gugus fungsi pada aldehida berbeda dengan gugus fungsi pada keton. Jadi, aldehida berisomer fungsional dengan keton. Sehingga, kegunaan aldehida dan keton di dalam kehidupan sehari- hari, tidak jauh berbeda. Sebagai contoh di dalam industri plastik, aldehida dan keton sangat di butuhkan dalam pembuatannya. Meskipun aldehida dan keton memiliki banyak kesamaan. Namun, dalam referensi ini, kita hanya memuatkan kegunaan- kegunaan dari aldehida.
Aldehida memiliki beberapa senyawa- senyawa yang sering digunakan dalam kehidupan sehari- hari. Senyawa- senyawa inilah yang terdapat di dalamnya, diantaranya:
Formaldehida
Asetaldehida
Propionaldehida
Butiraldehida
Valeraldehida
Kegunaan senyawa- senyawa aldehida ini, dapat juga disalah gunakan oleh masyarakat. Sebagai contoh pada penggunaan makanan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya pengaruh yang buruk pada badan, yang dikarenakan senyawa- senyawa aldehida ini umumnya digunakan untuk kayu, dan bahan- bahan industri lainnya.
ALDEHIDA DI DALAM FORMALIN
Salah satu kegunaan aldehida dalam kehidupan sehari- hari adalah sebagai bahan pengawet spesimen biologi dan pengawet makanan, yang sering disebut formalin. Senyawa yang digunakan dalam formalin ini adalah formaldehida. formalin merupakan senyawa Aldehid (CHO). Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal), merupakan aldehida dengan rumus kimia H2CO, yang berbentuknya gas, atau cair. Pembuatan formalin, dengan mencampurkan formaldehid dengan air serta metanol (stabilizer), dengan perbandingan formaldehid sekitar 35-37%.
Formalin digunakan untuk tujuan desinfektan, mencegah berkembangnya mikroba dan jamur, sehingga banyak dimanfaatkan industri untuk campuran produk kebutuhan sehari-hari seperti sabun, pasta gigi, bahkan pembuatan vaksin. Menurut standar Eropa, kandungan formalin yang masuk dalam tubuh tidak boleh melebihi 660 ppm (1000 ppm setara 1 mg/liter). Secara visual campuran formalin tidak terlihat, tapi secara kualitatif bisa terdeteksi melalui alat khusus. Namun, untuk mengetahui jumlahnya, harus ada penelitian laboratorium, sehingga formalin tidak bisa disalah gunakan. Adapun kegunaan formaldehida lainnya adalah:
-Pengawet mayat
-Pembasmi lalat dan serangga pengganggu lainnya.
-Bahan pembuatan sutra sintetis, zat pewarna, cermin, kaca
-Pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam dunia Fotografi.
-Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.
-Bahan untuk pembuatan produk parfum.
-Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku.
-Pencegah korosi untuk sumur minyak.
Dalam konsentrasi yang sangat kecil (kurang dari 1%), Formalin digunakan sebagai -pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih barang rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut kulit, perawatan sepatu, shampoo mobil, lilin, dan pembersih karpet.
-Insektisida dan pembasmi kuman
-Bahan baku pembuatan damar buatan
-Bahan pembuatan plastik dan damar sintetik seperti Galalit dan Bakelit
Penyalahgunaan senyawa formalin yang sering terjadi di masyarakat, seperti:
1. Ikan segar : Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya berwarna merah tua (bukan merah segar), awet sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.
2. Ayam potong : Ayam yang sudah dipotong berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah busuk.
3. Mie basah : Mie basah yang awet sampai beberapa hari dan tidak mudah basi dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin.
4. Tahu : Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur awet beberapa hari dan tidak mudah basi.
Padahal, senyawa formalin ini dapat membahayakan kesehatan sehingga pengunaannya sebagai bahan tambahan makanan telah dilarang oleh Departemen Kesehatan RI. Bahaya formalin, yaitu dapat merusak jaringan tubuh sehingga menimbulkan efek toksik lokal dan menimbulkan reaksi alergi. Pada penggunaan berulang formalin dapat menyebabkan dermatitis eksematoid (sakit kulit).
Senyawa aldehida yang lain, yaitu etanal atau asetaldehida yang biasa digunakan sebagai bahan baku untuk membuat senyawa kimia lainnya, seperti asam asetat, aseton, dan etil asetat. Kegunaan asetaldehida lainnya yaitu sebagai:
-Bahan untuk membuat karet dan damar buatan
-Bahan untuk membuat asam aselat (Asam Cuka)
-Bahan untuk membuat alkohol
Adapun senyawa aldehida yang terdapat di alam salah satunya adalah benzaldehida yang merupakan senyawa aromatik pemberi aroma pada buah ceri.
DAFTAR PUSTAKA
Suminar Hart. 2001. kimia organik. Jakarta:Erlangga.
Sutresna Nana. 2008. Cerdas belajar kimia. Bandung: Grafindo Media Pratama
http//www. Wikipedia.org/aldehida(diakses:07-01-2011.16.30)
http//www. Chemistry.org/kegunaan aldehida dalam kehidupan sehari- hari(diakses: 07-01-2011.16.43)
http//www. Blogspot/kegunaan aldehida dalam kehidupan sehari- hari(diakses:07-01-2011.16.45)
Blognya banyak membantu
BalasHapus